SMA KOLESE DE BRITTO

SMA KOLESE DE BRITTO

Selasa, 22 November 2016

THE BEST EXPERIENCE

KESULITAN YANG MEMBANGGAKAN

            Bangga rasanya diterima di sebuah sekolah yang disukai. Itulah yang menjadi perasaanku saat itu. Aku diterima di sebuah SMA yang aku idam- idamkan yaitu SMA KOLESE DE BRITTO. 
Empat hari sebelum sekolah lain masuk, aku sudah masuk ke sekolah untuk menjalani aktivitas di JB, itulah sebutan untuk SMA KOLESE DE BRITTO. Di JB ada yang namanya inisiasi. Inisiasi ini wajib diikuti semua siswa baru dan siswa yang tidak lulus inisiasi. Apa itu inisiasi? Inisiasi adalah MOS namun berbeda dari sekolah lain. Inisiasi De Britto tahun 2015 ini berlangsung dari Senin sampai Kamis, namun pada hari Kamis menginap dan pulang pada hari Jumat. 
            Siswa di beri pengumuman pada hari Sabtu tentang apa yang harus dipersiapkan pada hari Senin pada hari pertama inisiasi. Aku sudah mengira akan diberi tugas yang menyusahkan. Benar, tugas yang diberikan pada hari Sabtu itu sangat sulit. Tugas itu berisi teka-teki yang harus dijawab untuk menentukan ukuran dari tugas atribut sore. Sebelum dibagi tugas, siswa baru dibagi kelompok dan tugas itu dapat dikerjakan bersama anggota kelompok saat hari Minggu. Aku dan kelompokku ke JB untuk memecahkan teka-teki itu dan mencoba mengerjakan tugas yang perkelompok. Sangat susah memang, namun akhirnya terpecahkah. Sepulang dari JB, aku membeli keperluan untuk mengerjakan semua tugas inisiasi. Sampai dirumah,aku mulai mengerjakan semua tugas yang sangat menyusahkan hingga tidur jam 4 pagi dan harus bangun jam 5.
            Hari pertama inisiasi sampai hari terakhir tidaklah begitu berbeda. Inisiasi dibagi  2 waktu, yaitu dinamika pagi dan dinamika sore. Inisiasi tahun 2015 ini ada banyak panitia dan sebagian di isi oleh kakak kelas. Dinamika pagi kita siswa baru diajak untuk mengenal apa itu De Britto dan mengetauhi sekeliling SMA KOLESE DE BRITTO. Pada dinamika sore, itulah yang membuatku kaget. Dinamika sore berbeda seratus delapan puluh derajat dengan dinamika pagi.  Selama dinamika sore, inilah yang sering kami dengar “Ayo cepat!!! Teman kalian menunggu itu!!!”, “Tangga jangan dilompati!!! Kalau ketahuan dilompati balik dan ulang lagi!!!”,itulah dari sekian teriakkan yang sering kami dengar waktu itu. Teriakan- teriakan tersebut disertai penampilan kakak kelas kami yang laki-laki semua dengan rambut gondrong mereka lengkap dengan penampilan sangar sempat membuat nyaliku menciut. Saat dinamika sore itulah kami seperti bertemu dengan setan setan. Setelah hari terakhir inisiasi, kami semua di beri kejutan tentang pengumuman inisiasi. Saat diumumkan kalau lulus semua, para panitia dan kakak kelas berubah menjadi kocak dan penuh tawa serta memberi selamat pada kami semua. Saat pagi, kami semua berkumpul dilapangan jam 4 pagi untuk diresmikan/dilantik menjadi siswa JB. Itulah momen yang paling membanggakan dalam inisiasi. Kegiatan inisiasi 2015 di tutup dengan misa sekaligus memperingati hari Santo Ignasius.

            Saya sempat berpikir untuk apa  kegiatan semacam ini diadakan? Apakah untuk ajang balas dendam para kakak kelas kepada siswa baru? Kalau untuk itu, kenapa acara seperti ini tetap terus diadakan? Namun seiring berjalannya waktu inisiasi saya mulai mendapat jawaban untuk apa kegiatan disekolah ini terus dipertahankan. Saya menyadari, berasal dari inisiasi tersebut karakter para siswa De Britto mulai dibentuk, dengan berbagai tugas dan jumlahnya yang cukup banyak kami dilatih untuk bisa berpikir cepat untuk bisa menyelesaikan tugas yang cukup banyak yang diberikan kepada kami, kami dilatih untuk bisa membuat strategi untuk bisa menyelsaikan tugas yang banyak namun dalam waktu yang singkat, dilatih untuk bisa bekerja sama dengan orang lain. Saya merasa bersyukur bisa masuk di sekolah tersebut dan mengikuti inisiasi karena disanalah saya belajar berbagai hal terutama mengenai nilai-nilai kehidupan .


0 komentar: